Pangdam VI Mulawarman Silaturahmi dengan Tokoh Adat Dayak se-Kalimantan
![]() |
Ketua DAD Kotabaru, M Yani bersalamam saat foto bersama |
tumbakpost - Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha menggelar silaturahmi bersama Tokoh Adat Dayak se-Kalimantan, Selasa (24/6/2025).
Acara yang digelar di lapangan Sky Box Makodam VI Mulawarman ini bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-67 Kodam VI/Mulawarman.
Pangdam VI Mulawarman dalam sambutannya menegaskan, TNI dan masyarakat adat merupakan mitra strategis dalam menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat ketahanan wilayah, khususnya di Kalimantan sebagai beranda NKRI.
“Kami ingin menjalin sinergi berkelanjutan dengan seluruh elemen masyarakat adat. Kodam VI Mulawarman membuka ruang dialog seluas-luasnya baik untuk pembangunan, pendidikan, maupun pembinaan generasi muda agar dapat berkiprah sebagai prajurit TNI,” ujar Pangdam.
Tak hanya berbicara soal pertahanan, Pangdam juga menyoroti pentingnya pemerataan pendidikan, pembinaan calon prajurit dari daerah terpencil, hingga penguatan infrastruktur perbatasan.
Ketua Pembina Adat Dayak Kaltim H. Syaharie Jaang mengapresiasi inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa komitmen masyarakat Dayak terhadap Pancasila dan NKRI tidak pernah luntur.
“Kami siap bersinergi menjaga bangsa. Kami berharap ada afirmasi khusus bagi putra-putri Dayak dalam rekrutmen TNI/Polri, serta pelatihan agar lebih siap menghadapi proses seleksi,” ungkap Jaan.
Hal senada dikatakan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Ingkong Ala menyampaikan perlunya pemerataan akses pendidikan dan pembinaan dini.
“Banyak generasi muda Dayak di perbatasan punya potensi luar biasa, tetapi terkendala akses pendidikan. Kami mendorong kebijakan afirmatif dan pembinaan yang berkelanjutan,” turur Ingkong Ala.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Balikpapan, Abriantinus juga mengapresiasi Pangdam VI Mulawarman atas inisiatif yang telah dilakukan.
“Kami sangat mengapresiasi Pangdam yang telah bersilaturahmi dengan para tokoh Dayak dari Kalimantan Timur, Utara, dan Selatan. Ini langkah yang sangat positif untuk mempererat komunikasi dan kerja sama antara TNI dengan masyarakat adat. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut untuk memperkuat rasa persatuan dan semangat kebangsaan,” ungkapnya.
Dalam dialog yang terbuka, para tokoh adat juga mengusulkan agar budaya lokal seperti tato dan adat istiadat tidak menjadi penghambat dalam proses seleksi militer. Bahkan, mereka menawarkan berbagai keterampilan tradisional, seperti teknik survival di hutan, membaca jejak, hingga penggunaan sumpit, yang dinilai relevan dengan medan operasi militer di Kalimantan.
Silaturahmi ini juga menyoroti pentingnya rencana pemekaran komando teritorial sebagai langkah strategis dalam memperkuat pertahanan di kawasan perbatasan.
Kodam VI Mulawarman menegaskan komitmennya untuk terus membangun pertahanan rakyat semesta berbasis kearifan lokal yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Acara ini mencerminkan sinergi yang erat antara TNI dan masyarakat adat Dayak, serta membuka peluang lebih besar bagi generasi muda Kalimantan untuk berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa. (Ril/Faizal).