DPRD

Anwar Ali Wahab (Aktivis 98) Bacaleg DPRD Kalsel, Ini Profil-nya...

(Anwar Ali Wahab)

Anwar Ali Wahab, lahir pada 27 Agustus 1971. 

Aktivis 98 yang jadi politikus ini sekarang menetap di Pagatan, Tanah Bumbu.

Di Pileg yang akan berlangsung pada tahun 2024 nanti, dia masuk daftar bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPRD Kalsel dari Partai Nasdem, Dapil Tanah Bumbu-Kotabaru.

"Saya mencoba untuk berikhtiar. Mengabdi kepada masyarakat lewat legislatif," ungkap alumnus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu.

Anwar sangat konsisten memperjuangkan hak dan kepentingan masyarakat melalui jalur organisasi dan pemerintah daerah.

Sudah banyak hal yang dilakukannya salah satunya pemberdayaan sumber daya manusia di Tanah Bumbu.

Dia aktif melakukan pembinaan masyarakat  seperti memberikan pelatihan ekosistem UMKM.

"Saya melihat ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dan semua itu bermuara pada pengembangan SDM," tuturnya.

Hal itu penting untuk kemajuan daerah bisa tercapai, katanya, jika perekonomian berjalan dinamis,  di mana sumber utamanya adalah kualitas masyarakat.

Bersama sahabat-sahabatnya, ia sudah mendirikan Rumah Inspirasi Kreatif (RIK). Lembaga ini menjadi tempat berkreasi lintas generasi nantinya.

"Maka dari itu, hal ini harus dilakukan serius. Kalau daerah ingin maju, kualitas SDM-nya harus ditingkatkan," ujar pria yang hobi menulis itu.

Saat ini ia berada di lingkungan Pemkab Tanah Bumbu, menjadi staf khusus bupati dan Tim Komite Perencanaan Pembangunan Daerah Tanbu. 

Kebetulan Anwar juga ahli di bidang ini. 

Ia pernah menempuh pendidikan teknik sipil dan manajemen konstruksi di ULM. Tak heran jika dia vokal urusan pembangunan.

Ada sejumlah objek vital yang ia kritisi, seperti pembangunan infrastruktur jalan hingga rencana pembangunan mall di Tanah Bumbu.

Baginya, pembangunan harus membawa manfaat untuk masyarakat. Dan tentu saja, mampu peningkatkan pendapat daerah. 

"Karena itulah tujuan pembangunan, masyarakat nyaman, daerah untung," kata ayah dua anak ini.

Anwar lahir dan besar dari keluarga pegawai negeri yang sangat disiplin, itu yang membuatnya begitu peduli. Ia ingin membantu masyarakat keluar dari zona tak nyaman. 

Mengapa lewat jalur legislatif? 

"Mengutamakan kemajuan daerah agar dinikmati semua lapisan masyarakat, bukan individu. Kalau ingin kebijakan itu pro rakyat, maka kita harus menjadi bagian dari pembuat kebijakan itu," tutupnya.

(***)


Subscribe to receive free email updates: